BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Budaya melayu banyak sekali
menyimpan ragam kebudayaan dan peradaban yang perlu untuk dikembangkan pada
saat ini. Salah satunya yaitu mengenai sastra peradaban melayu seperti pentun dan puisi. Dalam tradisi melayu pantun
dan tradisi telah menjadi suatu karya seni yang dirancang begitu rupa sehingga
memancarkan keindahan . keindahannya bisa terpandang melalui susunan sajaknya
yang berselang seling sehingga sekaligus mendukung alunan lagunya. Adapun
keindahan batinnya bergema dari kandungan lambang dan kiasan dalam setiap
langkah dan barisnya. Karena itu pantundan puisi dijaga bukan sekedar hanya
karya artistic untuk mempesona keindahan semata.
Pantun dan puisi sebagai salah satu
karya sastra peradaban melayu juga dipakai untuk menyimpan pikiran dan perasaan
dari budi pekerti. Bahasa kias yang digunakan amat layak bagi kita yang
mengenal budi dan perangai yang mulia.
Pantun dan puisi amat dekat dengan
kebudayaan melayu karena sebagai salah satu bentuk kesenian yang lahir dari
naluri kebudayaan melayu itu sendiri.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. apa pengertian dari pantun?
2. bagaimana cara menyampaikan pantun?
3. apa saja ragam-ragam pantun ?
4. apa saja bentuk sastra melayu?
BAB II
PEMBAHASAN
PANTUN, PUISI, SASTRA DALAM
PERADABAN MELAYU
I. PANTUN
A.
Pengertian pantun dan puisi
Pantun adalah salah satu seni budaya
melayu yang tumbuh dan berkembang sejak dahulu kala. Hingga kini kebiasaan
masyarakat melayu dalam penggunaan pantun memantun didalam kehidupan
sehari-hari masih ada sebab budaya berpantun itu sudah mendarah daging dalam
kehidupannya.[1]
Pada dasarnya pantun terdiri dari terdiri
atas 4 baris bersajak ab-ab atau aa-aa. Dua baris pertama merupakan sampiran,
yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi,
yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.[2]
Contoh:
Kayu
cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Sapu tangan penyapu tangan
Tiba ditangan penyapu bunga
Malang tangan celaka tangan
Tiba ditangan orang punya
Pantun dapat digunakan
disembarang tempat, dalam berbagai suasana atau dalam kegiatan apapun. Ketika
sedih ataupun gembira orang dapat melantunkan pantun.
Seorang
pejabat Negara dalam pidato resminya. Seorang khatib dalam khotbah keagamaannya,
elok pula jika memasukkan pantun diantara ceramah agama yang disampaikan.
Dengan demikian, pantun telah
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat
melayu.[3]
B.
Cara Menyampaikan Pantun
Ada beberapa cara seseorang
mengungkapkan isi hatinya lewat pantun. Ada pantun yang dijawab dengan pantun
pula, cara ini disebut berbalas pantun. Biasa diperlombakan sekolah anak-anak atau
remaja melalui dendang langgam melayu yang dinyanyikan bergantian antara
laki-laki dan perempuan dalam bentuk berbalas apapun. [4]
Pantun dapat disampaikan dimana
saja, kapan saja, dan dapat dibawakan oleh siapa saja. Pantun yang disampaikan
tidak terikat oleh batasan usia, jenis kelamin, stratifikasi social dan lain
sebagainya.[5]
Pantun-pantun yang disampaikan
menunjukkan cirri khas dalam melayu. Pantun-pantun yang disampaikan juga
memperlihatkan atau menunjukkan kejeniusan dan kesempurnaan seni sastra
peradaban bangsa melayu. Pantun juga menandung jiwa, seni, kebijaksanaan dan
budi bahasa melayu itu sendiri.
C.Ragam-Ragam
pantun[6]
1.
pantun kanak-kanak
Ketika masih bayi, pantun telah
dikenalkan oleh orang tua melalui senandung yang dialunkannya ketika bayi dalam
ayunan.
Contoh:
Dodoilah dodoi nak dodoilah sayang
Tidurlah
anak dalam ayunan
Pejamkanlah
mata anakku sayang
Ayahmu
lah pergi nak mencari makan
Adapun ketika anak masih bayi atau kecil ibu-ibu
memanjakannya sambil melati anak untuk pandai bertepuk tangan dengan alunan
pantun. Contoh:
Puk
amai-amai
Belalang
kupu-kupu
Bertepuk
anak pandai
Diupah
air susu
2. pantun bermain
Ketika
masih kanak-kanak ketika bermain dengan teman-teman sebaya juga sering sekali
anak-anak mempergunakan pantun untuk menggerakkan permainan yang sedang mereka
mainkan.
3. pantun remaja
Penggunaan sastra pantun memantun
jug sering digunakan oleh kaum remaja laki-laki dan perempuan. Contoh:
Pucuk
pauh delima batu
Anak
ssembilang ditapak tangan
Walaupun
jauh dinegeri satu
Hilang
dimata dihati jangan
4. pantun sugesti
Untuk
memperkuat rasa percaya diri terdapat pula mantra yang berbentuk pantun yang menurut
orang melayu memiliki nilai sugesti kedalam jiwa, seperti pantun pemikat anak
gadis.
Contoh:
Selasih
diatas batu
Kursi
dalam dulang
Kasih
engkau kepada aku
Benci
engkau kepada orang
5. pantun menyindir
Pantun
ini bisa disampaikan seseorang terhadap seseorang yang berkelakuan baik dan
dijadikan panutan oleh masyarakat sekitar. Contoh:
Sayang
cik dalang pergi ke daik
Hendak
menangkap si anak kurau
Kalau
sudah benih yang baik
Jatuh
kelaut menjadi pulau
II. PUISI
Puisi adalah karya sastra padat yang
sangat hemat menggunakan kata-kata.kekuatannya terletak pada kata-kata yang
dipilih, dengan prinsip sedikit kata banyak makna. Dengan kata lain, puisi
dapat disimpulkan adalah karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima, dan
suku kata dalam bentuk dengan bentuk yang berangkap. Dengan kata lain, puisi
mengandung pemikiran yang dalam dan keindahan dalam kata-katanya.
Dalam masyarakat melayu, keindahan
biasanya berkaitan dengan unsur kekaguman pada alam, yang bersifat oposisi
biner (tinggi-randah), atau berbagai perasaan yang menjalani kehidupan (seperti
suka-duka).
Selain itu, keindahan puisi juga
dipengaruhi kesamaan bunyi dalam bahasa itu sendiri.(seperti ubi dan budi ;
talas dengan balas). Unsur alam dan persamaan dan pertentangan makna,
pengalaman hidup dan kesamaan bunyi inilah yang membentuk konsep keindahan
dimata orang melayu.
Contoh-contoh berikut ini jelas
menunjukkan pengaruh tersebut pada perkembangan puisi melayu lama, diantaranya:
keindahan rambut perempuan dianalogikan seperti mayang terurai, dagunya bak
lebah bergantung, dan matanya bagai bintang timur.
Pertumbuhan
puisi mulai dari ungkapan dengan susunan kata dan makna yang sederhana, seperti
ada ubi, ada talas, ada budi ada balas. Seiring perkembangannya, susunan kata
dan makna estetisnya, semakin hari puisi itu diciptakan dan berkembang buka
sekedar untuk hiburan, tapi juga sebagai alat pengajarandan alat berkomunikasi,
baik secara umum maupun khusus utnuk ritual keagaaman dan upacara adat.
Ada banyak puisi yang berkembang di
masyakat melayu. Berdasarkan aspek keasliaannya, jenis puisi dapat dibagi dua,
yaitu: puisi asli melayu dan yang berasala dari tradisi asing. Secara umum,
gender puisi melayu asli adalah pantun, gurindam, seloka, mantra, teromba
(puisi adat) dan pribahasa.sedangkan puisi melayu yang mendapat pengaruh asing
adalah syair, nazam, rubai, ghazal, berzanji, dll.
Berdasarkan bentuknya, ada puisi
yang berbentuk bebas dan adapula yang terikat. Puisi bebas adalah puisi yang
tidak terikat dengan rangkap, baris, jumlah, perkataan, suku kata, dan rima
yang tetap.
Contoh: [7]
Puisi melayu ditahun 1965
Oleh: thomas hyde
Rajah dinegeri inggeriz perempuannya
Bermati dan rajah bergheraq hatinya
Telah men-dengar itu dan segalah
Ra’yatnya denghan dia jughah tatkalah
Didalam landarahamat cintah bernangis
Rahaj akan perempuannya men-nangis
Meriam bintang kedalam sur’gah cayah
Ampir malaikat bermumin bercayah
III.
SASTRA MELAYU
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu [8]
Kumpulan gurindam karya Raja Ali Haji, Kepulauan Riau. Dinamakan
Gurindam Dua Belas sebab berisi 12 masalah, diantaranya tentang ibadah,
kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak,
budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
·
Hikayat
Salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Seperti Hikayat Hang Tuah.
Salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Seperti Hikayat Hang Tuah.
·
Karmina
Populer disebut pantun kilat adalah pantun dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua langsung isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya dipakai untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Populer disebut pantun kilat adalah pantun dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua langsung isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya dipakai untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh:
"Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula"
"Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula"
·
Seloka
Merupakan bentuk puisi Karya Sastra Melayu Klasik, berisi pepetah ataupun perumpamaan mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Lumrahnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, kadang kala bisa juga ditemukan pada seloka yang ditulis lebih dari empat-baris.
Merupakan bentuk puisi Karya Sastra Melayu Klasik, berisi pepetah ataupun perumpamaan mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Lumrahnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, kadang kala bisa juga ditemukan pada seloka yang ditulis lebih dari empat-baris.
Misal: Anak pak dolah makan lepat makan lepat sambil melompat nak hantar
kad raya dah tak sempat pakai sms pun ok wat ?
·
Syair
Bagian puisi atau karangan dalam bentuk terikat, mengutamakan irama sajak. Biasanya berbentuk 4 baris, bernada aaaa, keempat baris itu mengandung makna penyair.
Bagian puisi atau karangan dalam bentuk terikat, mengutamakan irama sajak. Biasanya berbentuk 4 baris, bernada aaaa, keempat baris itu mengandung makna penyair.
·
Talibun
Sejenis puisi lama seperti pantun sebaba memiliki sampiran dan isi, tapi lebih dari 4-baris (bisa 6-20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, seterusnya.
Sejenis puisi lama seperti pantun sebaba memiliki sampiran dan isi, tapi lebih dari 4-baris (bisa 6-20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, seterusnya.
Contoh:
Kalau anak pergi ke pecan Yu beli belanak beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanakpun cari Induk semang cari dahulu.
Kalau anak pergi ke pecan Yu beli belanak beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanakpun cari Induk semang cari dahulu.
Keterkaitan
antara, pantun, puisi, dan sastra melayu
Bagi orang
Melayu, baik pantun,
puisi, dan sastra sudah mendarah daging.
Mereka bukan sahaja arif menyemak makna yang terkandung di dalamnya, tetapi banyak pula yang mahir berpantun, berpuisi, dan sastra.
Pada masa silam, ketiga seni ini memegang peranan penting dalam menyebarluaskan
nilai-nilai asas kemelayuan. Oleh sebab itu, pantun,puisi, dan sastra dijadikan
media tunjuk ajar yang diwujudkan ke dalam beragam jenis kesenian daerah melayu.
Sebenarnya didalam pantun, puisi, dan sastra
itulah tersembunyi rahasia bahasa melayu. Melalui pantun, puisi, dan sastra
melayu maka orang melayu dapat menyatakan tabiat, pikiran dan perasaan orang
melayu. Ketiganya lahir dan berkembang ditanah kelahiran melayu yang kemudian
turun-temurun diwariskan dari generasi kegenerasi.
BAB III
KESIMPULAN
Ketentuan dan penyusunan
rangkap pantun mencerminkan kearifan orang tua-tua Melayu, kerana mereka sudah
memahami bahwa dalam sastra
melayu baik pantun dan puisi, banyak orang yang melakukan kejanggalan atau
kesalahan. Apalagi bagi pemantun yang
masih belajar. Kekeliruan itu dapat berupa kesalahan isi pantun (kerana
menurutkan emosi berlebihan, perasaan yang tidak senang, dan seterusnya) dapat
pula berupa cara penyampaiannya yang kasar langgar, kurang adab, kurang
tersusun kalimatnya, dan lain-lain.
Kebebasan berkarya sudah dijamin oleh setiap adat manapun,
sepanjang pelaksanaannya tidak menyimpang dari agama, adat, dan norma-norma
sosial masyarakatnya. Orang tua-tua mengatakan hendak bebas diberi bebas,
asal tidak lupakan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri Latif. 2009. Pantun dan Bidal-Bidal Melayu. Pekanbaru: Pancang Jermal
Elmustian Rahman. dkk. 2001. Alam Melayu. Pekanbaru:Yayasan Pustaka riau.
UU Hamidi. 1995 . Kamus Antropologi Dialek Melayu. UNRI:
Press
Puisi Jomblo Bingung Pacaran Susah||Puisi Sedih Mawar Layu Semalam||Puisi Sedih Putus Cinta Tanpa Alasan||Puisi Cinta Sedih Marah Dan Patah Hati||PUISI CINTA TIDAK BERPISAH SELAMANYA||Puisi Cinta Ucapan Selamat Tidur Kren... !||Puisi Untuk Ayah Bahan Renungan||PUISI SUBUH MINGGU BULAN MARET||Puisi Nasehat Gadis Jilbab||Halah Poems Youn And Me Frriend Forever||Puisi Jendral Koruptor Berkalung (.)(.)||PUISI CINTA SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU MINGGU||PUISI KAMPAYE POLITIK LAGU IWAK PEYEK||wasiat pada anak cucuku||Puisi Nenek mana anak cucuku||PUISI LAGU TENGAH MALAM||Puisi Kenangan Pantai Sanur Bali||Puisi Musim Gugur Di Hongkong||Puisi Meditasi Kesehatan||Puisi Perjuangan Anak Desa||Puisi 10 Partai Peserta Pemilu 2014||Puisi Kecap Bango||Puisi Bidadari Linglung||Puisi Pahlawan Malam Bingung||Puisi Islami Mi'raj
BalasHapus